Laman

Laman

Kamis, 02 Oktober 2014

Budaya, Makanan Khas, Dan Ciri Khas Kota Pasuruan

TARI TERBANG RUDAT 

  Istilah rudat Secara etimologis rinciannya belum ditemukan secara jelas. Tapi menurut sumber-sumber mengenai rudat, istilah ini bisa berasal dari bahasa Arab "rudatun" yang artinya "Taman Bunga". Dalam penjelasan lain dikatakan bahwa rudat adalah sejenis kesenian tradisional yang semula tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren. Seni rudat merupakan seni gerak dan vokal di iringi tabuhan ritmis dari waditra sejenis terbang. Syair-syair yang terkandung dalam nyanyiannya bernafaskan kegamaan, yaitu puja-puji yang mengagungkan Allah, Shalawat dan Rosul. Tujuannya adalah untuk menebalkan iman masyarakat terhadap agama Islam dan kebesaran Allah. Sehingga manusia bisa bermoral tinggi berlandasan agama Islam dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian, seni rudat adalah panduan seni gerak dan vokal yang diiringi musik terbangan (Rebana) di mana di dalamnya terdaapat unsur keagamaan, senitari dan seni suara

TARI TERBANG RUDAT merupakan salah satu kesenian daerah di Jawa Timur. Tari ini merupakan kesenian berkarakter agama Islam yang dibawakan oleh para penari, vokalis dan pemain musik Rudat, dimana kolaborasi mereka harus tidak ada ketimpangan antara tarian, vokal dan musik, agar terlihat  selaras. Lirik lagu yang dibawakan kesenian yang diiringi dengan musik terbang ini berisi lagu sanjungan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kesenian ini berkembang di daerah Purwodadi Kabupaten Pasuruan.

Dalam menyajikan kesenian rudat penari menggunakan kostum seragam yang menandakan bahwa mereka harus hidup rukun dengan tetangga, Alat musik utama yang digunkan dalam seni rudat adalah terbang (rebana) dikolaborasikan dengan beberapa jenis alat musik yang lain, diantaranya: Gedong, Bibit, Mapat Telu, Kemcang, Kempul Kembar, Nganak,  Kempul yaitu alat musik yang digunakan dalam seni rudat minimal berjumlah delapan buah, apabila jumlah alat musik yang di gunakan kurang dari delapan musiknya akan terdengar timpang. Jika alat musik yang digunakan lebih dari delapan musik akan tetap terdengar harmonis.
Sumber: http://www.pasuruantourism.com/2011/07/tari-terbang-rudat.html


MAKANAN KHAS

Kupang Dan Sate Kerang 
 
Kupang adalah makanan sejenis kerang yang dimasak dengan campuran bumbu bawang putih, untuk menghidangkan biasanya dicampur dengan petis kupang, jeruk nipis , lontong dan irisan lento, bila suka bisa ditambahkan cabe rawit, lebih mak nyus dimakan dengan Sate Kerang . Untuk minumannya bisa Es Degan Hijau, disamping segar es degan bisa meminimalisir alergi kupang & kerang. Makanan Khas Pasuruan ini bisa dijumpai di sepanjang jalan Ir. Juanda dan Pasar Kraton.

Rawon Dan Sate Komo 
 
Rawon adalah makanan khas Pasuruan yang terbuat dari daging dan berkuah hitam dengan bumbu campuran bawang putih, bawang merah, tumbar, jinten, daun jeruk purut, sere laos, kunir dan tidak ketinggalan kluwek yang membuat kuah menjadi hitam. Nasi Rawon sangat nikmat dihidangkan dalam keadaan hangat dengan lauk Sate Komo dan tidak ketinggalan taoge pendek, sambal dan kerupuk udang.

Rawon dan Sate Komo bisa dijumpai di RM. Saminah, RM. Sakinah, RM. Haji Ruk dan beberapa rumah makan lainnya.

Lontong Balap
Bagi sebagian orang yag tidak tawar dengan Kupang Sate Kerang bisa menikmati makanan khas lainnya yaitu lontong balap berkuah kuning yang terbuat dari taoge dengan bumbu kunyit , daun jeruk purut, bawang putih. Lebih nikmat dihidangkan dengan irisan lontong , lento dan petis, bagi penikmat rasa pedas bisa ditambahkan beberapa cabe rawit.

 Sumber:http://ibayshare.blogspot.com/2013/04/makanan-khas-pasuruan.html


CIRI KHAS PASURUAN


Isbandi  Widodo, Pengrajin Batik Khas kota Pasuruan Wong Kabupaten yang Geluti Batik Khas Kota Pasuruan
Batik adalah warisan nenek moyang dengan cita rasa intemasional. Dengan mengutamakan kreatitas dan seni menggambar,  karya asli bangsa Indonesia ini telah mendapatkan pengakuan masyarakat intemasional dengan menjadikannya sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco. Keberadaan batik di Indonesia memang sudah menyatu kuat dengan denyut nadi kehidupan masyarakat Indonesia. Hampir di seluruh daerah di Indonesia dapat ditemukan mahakarya ini dengan ciri khasnya masing-masing. Tidak terkecuali Kota Pasuruan yang menonjolkan corak kembang sirih dan burung kepodangnya.
Sebagai sebuah mahakarya, pelestarian kerajinan batik di Indonesia ini boleh dikatakan masih sangatlah minim. Tidak terlalu banyak orang yang berkecimpung menjadi pengrajin seni melukis diatas kain ini. Yang lebih mengkhawatirkan dari kondisi ini adalah semakin banyaknya batik-batik printing (cap) dari china yang lambat-laun dapat menggerus keberadaan batik tradisional kita. Ada berbagai cara agar kerajinan yang mengandalkan kreatifitas pembuatnya ini tetap lestari, diantaranya adalah memperkuat lembaga dari para pengrajin batik tradisional serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan membatik kepada generasi muda.

  Sumber : http://jawatimuran.wordpress.com/2012/05/29/batik-khas-kota-pasuruan/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar