TARI TERBANG RUDAT
Istilah
rudat Secara etimologis rinciannya belum ditemukan secara jelas. Tapi
menurut sumber-sumber mengenai rudat, istilah ini bisa berasal dari
bahasa Arab "rudatun" yang artinya "Taman Bunga". Dalam penjelasan lain
dikatakan bahwa rudat adalah sejenis kesenian tradisional yang semula
tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren. Seni rudat merupakan seni
gerak dan vokal di iringi tabuhan ritmis dari waditra sejenis terbang.
Syair-syair yang terkandung dalam nyanyiannya bernafaskan kegamaan,
yaitu puja-puji yang mengagungkan Allah, Shalawat dan Rosul. Tujuannya
adalah untuk menebalkan iman masyarakat terhadap agama Islam dan
kebesaran Allah. Sehingga manusia bisa bermoral tinggi berlandasan agama
Islam dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian, seni
rudat adalah panduan seni gerak dan vokal yang diiringi musik terbangan
(Rebana) di mana di dalamnya terdaapat unsur keagamaan, senitari dan
seni suara
TARI TERBANG RUDAT
merupakan salah satu kesenian daerah di Jawa Timur. Tari ini merupakan
kesenian berkarakter agama Islam yang dibawakan oleh para penari,
vokalis dan pemain musik Rudat, dimana kolaborasi mereka harus tidak ada
ketimpangan antara tarian, vokal dan musik, agar terlihat selaras.
Lirik lagu yang dibawakan kesenian yang diiringi dengan musik terbang
ini berisi lagu sanjungan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kesenian ini
berkembang di daerah Purwodadi Kabupaten Pasuruan.
Dalam
menyajikan kesenian rudat penari menggunakan kostum seragam yang
menandakan bahwa mereka harus hidup rukun dengan tetangga, Alat musik
utama yang digunkan dalam seni rudat adalah terbang (rebana)
dikolaborasikan dengan beberapa jenis alat musik yang lain, diantaranya:
Gedong, Bibit, Mapat Telu, Kemcang, Kempul Kembar, Nganak, Kempul
yaitu alat musik yang digunakan dalam seni rudat minimal berjumlah
delapan buah, apabila jumlah alat musik yang di gunakan kurang dari
delapan musiknya akan terdengar timpang. Jika alat musik yang digunakan
lebih dari delapan musik akan tetap terdengar harmonis.
Sumber: http://www.pasuruantourism.com/2011/07/tari-terbang-rudat.html
MAKANAN KHAS
Kupang adalah makanan sejenis kerang yang dimasak dengan campuran bumbu
bawang putih, untuk menghidangkan biasanya dicampur dengan petis kupang,
jeruk nipis , lontong dan irisan lento, bila suka bisa ditambahkan cabe
rawit, lebih mak nyus dimakan dengan Sate Kerang . Untuk minumannya
bisa Es Degan Hijau, disamping segar es degan bisa meminimalisir alergi
kupang & kerang. Makanan Khas Pasuruan ini bisa dijumpai di
sepanjang jalan Ir. Juanda dan Pasar Kraton.
Rawon adalah makanan khas Pasuruan yang terbuat dari daging dan berkuah
hitam dengan bumbu campuran bawang putih, bawang merah, tumbar, jinten,
daun jeruk purut, sere laos, kunir dan tidak ketinggalan kluwek yang
membuat kuah menjadi hitam. Nasi Rawon sangat nikmat dihidangkan dalam
keadaan hangat dengan lauk Sate Komo dan tidak ketinggalan taoge pendek,
sambal dan kerupuk udang.
Rawon dan Sate Komo bisa dijumpai di RM. Saminah, RM. Sakinah, RM. Haji Ruk dan beberapa rumah makan lainnya.
Sumber:http://ibayshare.blogspot.com/2013/04/makanan-khas-pasuruan.html
CIRI KHAS PASURUAN
MAKANAN KHAS
Kupang Dan Sate Kerang
Rawon Dan Sate Komo
Rawon dan Sate Komo bisa dijumpai di RM. Saminah, RM. Sakinah, RM. Haji Ruk dan beberapa rumah makan lainnya.
Lontong Balap
Bagi sebagian orang yag tidak tawar dengan Kupang Sate Kerang bisa
menikmati makanan khas lainnya yaitu lontong balap berkuah kuning yang
terbuat dari taoge dengan bumbu kunyit , daun jeruk purut, bawang putih.
Lebih nikmat dihidangkan dengan irisan lontong , lento dan petis, bagi
penikmat rasa pedas bisa ditambahkan beberapa cabe rawit.
Sumber:http://ibayshare.blogspot.com/2013/04/makanan-khas-pasuruan.html
CIRI KHAS PASURUAN
Isbandi Widodo, Pengrajin Batik Khas kota Pasuruan
Wong Kabupaten yang Geluti Batik Khas Kota Pasuruan
Batik adalah warisan nenek moyang dengan cita rasa intemasional. Dengan mengutamakan kreatitas dan seni menggambar, karya asli bangsa Indonesia ini telah mendapatkan pengakuan masyarakat intemasional
dengan menjadikannya sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco.
Keberadaan batik di Indonesia memang sudah menyatu kuat dengan denyut
nadi kehidupan masyarakat Indonesia. Hampir di seluruh daerah di Indonesia dapat ditemukan mahakarya ini dengan ciri khasnya masing-masing. Tidak terkecuali Kota Pasuruan yang menonjolkan corak kembang sirih dan burung kepodangnya.
Sebagai
sebuah mahakarya, pelestarian kerajinan batik di Indonesia ini boleh
dikatakan masih sangatlah minim. Tidak terlalu banyak orang yang
berkecimpung menjadi pengrajin seni melukis diatas kain ini. Yang lebih
mengkhawatirkan dari kondisi ini adalah semakin banyaknya batik-batik
printing (cap) dari china yang lambat-laun dapat menggerus keberadaan
batik tradisional kita. Ada berbagai cara agar kerajinan yang
mengandalkan kreatifitas pembuatnya ini tetap lestari, diantaranya
adalah memperkuat lembaga dari para pengrajin batik tradisional serta
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan membatik kepada generasi muda.
Sumber : http://jawatimuran.wordpress.com/2012/05/29/batik-khas-kota-pasuruan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar