Laman

Laman

Rabu, 01 Oktober 2014

 Sinopsis Novel Sepatu Dahlan

Jauh-jauh hari saya ingin membaca Novel ini. Selain karena aksi Pak Dahlan Iskan yang selalu membuat orang tersentak dan terkejut, juga karena kisah hidupnya yang selalu membuat orang terinspirasi. Dan untuk itu, saya menambah kisah inspirasi Dahlan Iskan dengan membaca Novel ini. Novel pinjaman dari seorang sahabat baik.

Sepatu Dahlan, merupakan sebuah buku biografi yang berkisah tentang kehidupan masa kecil Dahlan Iskan dengan segala tawa dan tangis kemiskinan di desa. Buku ini ditulis oleh Khrisna Pabichara, seorang penulis handal dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Dilatarbelakangi oleh kenangan Dahlan yang terpaut jelas ketika ia menjalani operasi tranplantasi di China. Kenangan-kenangan kecil yang menjadi sebuah mimpi lampau dalam tidur Dahlan, tidur yang dipaksa oleh obat dan alat operasi. 
Masa kecil Dahlan amatlah susah. Ia memiliki 3 saudara, dengan 2 kakak perempuan dan 1 adik. Ia lulus dari Sekolah Rakyat Bukur dengan harapan bisa melanjutkan di SMP Magetan, sekolah menengah favorit di daerahnya. Tetapi, harapan itu sirna ketika ayah Dahlan yang berwatak tegas melarangnya untuk bersekolah disana. Dengan alasan biaya yang mahal dan jarak tempuhnya yang jauh. Keputusannya, berat hati ia harus merelakan harapan itu untuk bersekolah di Madrasah  Tsanawiyah, sekolah dengan biaya terjangkau.
Selama di MTs, ia selalu bermimpi untuk memiliki sebuah sepatu, sepatu yang membuatnya merasa nyaman dan gagah. Ia berusaha untuk mengumpulkan uang untuk membeli sepasang sepatu sederhana. Namun, hasil kerjanya mengangon domba, dan mencabut rumput disawah tidak pernah cukup. Bapaknya yang bekerja sebagai petani dan ibunya sebagai pembatik, tak selalu mujur mendapatkan uang, yang kala itu sedang panas oleh situasi Politik. Sebuah rantai kemiskinan yang entah kapan putusnya. 
Keinginan Dahlan untuk membeli sepatu, menjadi-jadi ketika ia mengikuti pertandingan bola voli antar sekolah. Untung saja, sahabatnya yang baik hati, berpatungan untuk membeli sepatu bekas. Sebuah sepatu  pertama bagi Dahlan.
Sahabat-sahabat sejati, selalu menemani sedih dan tangis bersama. Kehangatan  ksaih sayang dalam menghadapi sebuah belenggu kemiskinan adalah hiburan jiwa yang tak tergantikan. 
Jika kita berusaha, niscaya tuhan akan mengabulkan do'a kita. Walaupun sepatu sederhana, ia berhasil membelinya dengan keringat dan jerih payah. Ia mendapatkan pekerjaan untuk menjadi pelatih bola voli di sekolah dasar, sekolah bagi anak orang kaya. Dan hasilnya, ia belikan untuk membeli 2 pasang sepatu untuk ia dan adiknya. Mimpinya yang kedua adalah membeli sepeda, ia sukses menggapainya dengan uang sisa kerjanya jadi pelatih tadi.
Sebuah pelajaran berharga bagi semua orang. Tentang mimpi, kesabaran, ketekunan, dan ketabahan dalam menghadapi berbagai rintangan hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar